Seminar dan Lomba Meriah di SMA Negeri 1 Rongkop dalam Rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMA Negeri 1 Rongkop berlangsung dengan meriah dan penuh makna. Antusias serta kegembiraan seluruh siswa hingga warga sekolah tampak jelas dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan tradisi keagamaan yang tidak hanya bernilai historis, tetapi juga bermakna edukatif, spiritual, dan sosial. Kegiatan ini berfungsi sebagai media internalisasi nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW ke dalam kehidupan generasi muda, khususnya di lingkungan pendidikan formal serta sebagai upaya untuk meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW.
Pada 4 September 2025 tahun 1447 H, SMA Negeri 1 Rongkop menyelenggarakan serangkaian kegiatan berupa seminar keagamaan dan perlombaan bernuansa islami sebagai upaya untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diprakarsai oleh Rohis Avicenna yang bekerja sama dengan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yogyakarta. Seminar mengangkat tema “Meneladani Kisah Rasulullah di Era Gen Z”. Tema ini dipilih sebagai respon terhadap tantangan zaman yang dihadapi generasi muda saat ini, yakni bagaimana nilai-nilai Rasulullah SAW dalam konteks modern yang penuh dinamika.
Rangkaian acara dimulai dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah yang bertempat di halaman parkir SMA Negeri 1 Rongkop. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta mahasiswa PPL. Setelah itu dilaksanakan tadarus bersama, dimulai dari surah Al-‘Alaq hingga An-Nas, dengan tujuan menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sekaligus membangun suasana religius sebelum memasuki inti acara.
Seminar diawali dengan salam dan doa pembukaan oleh pembawa acara dari mahasiswa PPL. Acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Rongkop, Ibu Sri Sulasmi, S.Pd., M.E.I. Beliau menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum strategis untuk meneladani akhlak beliau, memperkuat identitas religius, serta meningkatkan semangat belajar di kalangan peserta didik.
Seminar inti menghadirkan narasumber Bapak Khaerul Anwar, S.Pd., M.Pd., dosen STAI Yogyakarta, dengan pembahasan utama mengenai relevansi akhlak Rasulullah SAW di era Gen Z. Beliau menegaskan bahwa keteladanan Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk dipahami secara historis, tetapi lebih penting untuk diimplementasikan dalam praktik keseharian siswa. Dalam penyampaiannya, narasumber menekankan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa hendaknya selalu diawali dengan membaca bismillah. Hal sederhana ini mencerminkan kesadaran spiritual untuk menghadirkan Allah SWT dalam setiap perbuatan. Beliau mencontohkan mulai dari bagaimana Rasulullah SAW selalu memulai makan dengan basmalah, menggunakan tangan kanan, serta mengambil makanan dengan tiga jari (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah).
Pada kesempatan tersebut, Bapak Khaerul bahkan secara langsung mencontohkan gerakan Rasulullah dengan mengambil buah berukuran kurma menggunakan tiga jarinya sambil mengatakan: “Begini cara Rasulullah makan dan minum, penuh kesederhanaan dan penghormatan pada nikmat Allah SWT.” Hal tersebut membuat para siswa antusias serta terhibur dengan pembawaan pemateri yang komunikatif dan menyenangkan. Suasana seminar menjadi hidup, tidak kaku, dan sangat sesuai dengan karakteristik generasi Z yang menyukai gaya penyampaian interaktif dan aplikatif. Selain itu, Bapak Khaerul Anwar juga mendorong siswa untuk mencontoh akhlak Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupan: kejujuran, kedisiplinan, kesederhanaan, serta kepedulian sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan secara praktis oleh generasi Z, baik dalam konteks belajar, berinteraksi di media sosial, maupun bergaul di lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, beliau mengisahkan sebuah cerita inspiratif tentang seseorang yang pada awalnya terbiasa dengan hiburan seperti karaoke. Suatu ketika, orang tersebut tanpa sengaja menghadiri sebuah pengajian yang ia kira sebagai acara hiburan. Namun, karena terlanjur hadir, ia tetap mengikuti jalannya kegiatan. Ketika pemimpin dalam pengajian menyampaikan bahwa siapa saja yang melantunkan sholawat Nabi dengan penuh semangat akan memperoleh pahala agung yang membawa menuju surga, orang tersebut pun melantunkan sholawat dengan suara lantang dan ikhlas. Beberapa waktu kemudian, ia wafat dalam sebuah kecelakaan.
Berdasarkan kisah yang diceritakan, orang tersebut memperoleh rahmat Allah SWT berkat sholawat yang dilantunkan dengan kesungguhan hati hingga dapat membawanya menuju surganya Allah SWT. Kisah ini disampaikan untuk menegaskan pesan bahwa sholawat merupakan jalan turunnya rahmat Allah SWT, sehingga siapa pun yang mendengar nama Rasulullah disebut kita dianjurkan untuk segera mengikutinya (bershalawat).
Pada bagian penutup, narasumber mengajak seluruh siswa melantunkan sholawat bersama-sama: “Shallallahu ‘ala Muhammad, Shallallahu ‘alaihi wasallam” (3x). yang dimaknai sebagai doa dan pujian untuk Rasulullah SAW beserta keluarganya. Beliau menekankan bahwa meneladani Rasulullah SAW dapat dimulai dari hal-hal kecil yang sederhana namun konsisten, seperti mengucapkan basmalah, menjaga adab berbicara, hingga menghormati sesama. Adapun pesan-pesan inti dari kegiatan seminar ini adalah:
- Awali setiap aktivitas dengan membaca bismillah sebagai bentuk menghadirkan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
- Amalkan adab Rasulullah SAW, terutama dalam hal makan, minum, berbicara, dan berinteraksi sosial.
- Biasakan bersholawat sebagai jalan turunnya rahmat Allah SWT.
- Terapkan akhlak Rasulullah SAW (jujur, disiplin, sederhana, peduli) dalam kehidupan generasi Z.
- Mulai meneladani Rasulullah SAW, dimulai dari praktik sederhana namun konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Selain acara seminar, kegiatan juga diisi dengan perlombaan keagamaan yang bertujuan menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat serta menyalurkan bakat religius siswa. Jenis lomba yang diselenggarakan meliputi:
- Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)
- Pidato Islami
- Menyanyi Islami
- Cerdas Cermat Agama (CCA)

Mahasiswa PPL turut berpartisipasi aktif, tidak hanya sebagai panitia teknis tetapi juga sebagai dewan juri. Mahasiswa PPL Ameilia Serlinur Latifa (yang kerap disapa dengan Kak Amel) dipercaya menjadi juri pada cabang lomba MTQ, sedangkan Efi Rahayu (yang dikenal dengan panggilan Kak Efi) ditugaskan sebagai juri pada lomba pidato. Selain itu mahasiswa PPL juga dipercaya untuk membuat soal-soal dalam lomba CCA. Penugasan ini menunjukkan adanya keterlibatan mahasiswa PPL dalam aspek evaluatif kegiatan, sehingga menambah nilai akademis dan pedagogis pengalaman PPL.
Adapun hasil perlombaan adalah sebagai berikut:
- Lomba CCA: Juara 1 kelas X A, juara 2 kelas XI A, juara 3 kelas X D.
- Lomba MTQ: Juara 1 Afnisa Intania Ananda (X B), juara 2 Chelse Vionanta (XI B), juara 3 Qisya Naila Putri (XII A).
- Lomba Pidato: Juara 1 Syafira Ramadhani (XI B), juara 2 Kevin Octavio M.N (X A), juara 3 Alif Wisnu Nugroho (XII A).
- Lomba Menyanyi Islami: Juara 1 kelas XII C, juara 2 kelas XI B, juara 3 kelas XI A.
Secara umum, kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di SMA Negeri 1 Rongkop berlangsung khidmat, meriah, dan edukatif. Seminar yang disampaikan oleh narasumber berhasil memberikan pemahaman kontekstual mengenai keteladanan Rasulullah SAW di era Gen-Z. Sementara itu, perlombaan bernuansa islami mampu memfasilitasi potensi siswa sekaligus memperkuat ukhuwah islamiyah. Partisipasi mahasiswa PPL, baik sebagai panitia maupun juri, memperlihatkan sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah dalam mengimplementasikan nilai-nilai religius di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan spiritualitas, keterampilan sosial, serta motivasi belajar siswa, sekaligus menjadi pengalaman pedagogis yang berharga bagi mahasiswa PPL.
Ditulis oleh:
Ameilia Serlinur Latifa & Efi Rahayu
Mahasiswa PPL STAI Yogyakarta