Menkes Targetkan Semua Dapur MBG Kantongi Sertifikat Kebersihan dalam Sebulan

Swarnaberita.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan. Langkah ini menjadi bagian dari perbaikan setelah merebaknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita percepat sertifikat kebersihan dan layak sanitasi agar semua SPPG memenuhi standar kebersihan, baik tempat maupun tenaga pengolah makanannya,” ujar Budi dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025.

SLHS merupakan pengakuan resmi dari Dinas Kesehatan bahwa sebuah dapur atau unit layanan gizi telah memenuhi standar mutu, persyaratan higienis, dan sanitasi.

Budi mengakui jumlah pasti SPPG yang belum bersertifikat masih belum terdata. Namun, ia yakin jumlahnya cukup besar. Data Kantor Staf Kepresidenan sebelumnya mencatat hanya 34 dapur dari total 8.583 SPPG yang memiliki sertifikat hingga 22 September 2025.

Menkes menegaskan pemerintah akan mendorong seluruh pengelola SPPG segera mengurus sertifikat tersebut. “Targetnya, semua selesai dalam sebulan,” ucapnya.

Meski begitu, Budi menyadari sertifikat kelayakan saja tidak cukup untuk mencegah kasus keracunan berulang. Karena itu, Kemenkes bersama Badan Gizi Nasional berkomitmen mengawasi proses pengolahan makanan sejak pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi.

Keputusan mempercepat sertifikasi dapur merupakan salah satu dari enam langkah yang disepakati dalam rapat koordinasi lintas kementerian pada 28 September 2025. Lima langkah lainnya mencakup:

  1. Menutup dapur bermasalah selama masa evaluasi.
  2. Mengevaluasi disiplin, kualitas, dan keterampilan juru masak di seluruh SPPG.
  3. Mewajibkan sterilisasi alat makan serta perbaikan sistem sanitasi dan alur limbah.
  4. Meminta seluruh kementerian, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan aktif mengawal program MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
  5. Memberdayakan puskesmas dan UKS untuk rutin memantau SPPG.

Berita ini dikutip dari Tempo.co.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *