Anies Respons Tunjangan Fantastis DPR: Momentum Reformasi Sistem Penggajian

Yogyakarta, Swarnaberita.com – Anies Baswedan, menanggapi isu tunjangan fantastis anggota DPR RI yang menuai kritik publik hingga berujung demonstrasi. Menurutnya, polemik ini bukan sekadar persoalan angka, melainkan puncak dari gunung es masalah sistem penggajian nasional yang masih problematis.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan peserta dalam Kuliah Tamu Departemen Hukum Tata Negara UGM yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Konstitusi, Demokrasi dan HAM UGM, bertema “Masa Depan Pemerintahan Negara Hukum dan Demokrasi”, pada Selasa 26 Agustus 2025.

“Fenomena tunjangan DPR yang fantastis tentu mengganggu rasa keadilan. Apalagi ketika baru saja ada pernyataan soal beban gaji guru, lalu muncul angka yang sangat kontras dari anggota dewan. Itu memicu ketidakadilan di masyarakat,” ujar Anies

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa persoalan utama bukan hanya perbandingan antara DPR dan honorer atau ASN, melainkan sistem penggajian secara keseluruhan yang masih jauh dari ideal. “Ini puncak gunung es. Jika ingin dikoreksi, kita harus serius meninjau ulang sistem penggajian di Indonesia,” tambahnya.

Anies juga menyoroti masalah tunjangan kinerja (tukin) yang sering tidak dikaitkan dengan kinerja riil pegawai. “Tukin dibayarkan tanpa benar-benar melihat kinerja, itu jadi repot. Padahal dalam kebijakan publik, reformasi butuh momentum, dan isu tunjangan fantastis ini bisa jadi momen penting untuk melakukan perbaikan,” jelasnya.

Ia menegaskan, reformasi sistem penggajian perlu diusung oleh pihak berwenang, baik Presiden, Kementerian Keuangan, Kemenpan RB, maupun BKN. Tujuannya agar kebutuhan dasar pegawai tercukupi dan tidak menimbulkan celah korupsi.

“Korupsi salah satunya berawal dari kebutuhan. Kalau gaji hanya cukup 20 hari, lalu 10 hari sisanya hidup pakai apa? Ketika ada kebutuhan dan kesempatan, di situlah potensi korupsi muncul. Kalau sistem ini dibenahi, maka kebutuhan terpenuhi, dan aturan hukum bisa berjalan lebih tegas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *