Malam ini Gerhana Bulan Total
Swarnaberita.com – Malam ini (Minggu, 07/09/2025) langit Indonesia akan dihiasi fenomena alam langka berupa gerhana bulan total atau yang sering disebut Blood Moon karena warna kemerahan yang muncul saat fase totalitas. Peristiwa ini dapat disaksikan secara luas di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, dengan syarat langit cerah dan bebas dari polusi cahaya.
Jadwal Fase Gerhana di Indonesia (WIB)
Berdasarkan informasi dari BMKG dan berbagai sumber astronomi, berikut rincian waktu terjadinya gerhana bulan malam ini:
- Gerhana Penumbra Mulai (P1): 22.28 WIB
- Gerhana Parsial Mulai (U1): 23.26–23.27 WIB
- Mulai Totalitas (U2): 00.30 WIB (8 September)
- Puncak Gerhana: 01.11 WIB
- Totalitas Berakhir (U3): 01.52 WIB
- Gerhana Parsial Berakhir (U4): 02.56 WIB
- Akhir Gerhana Penumbra (P4): 03.55–03.56 WIB
Durasi totalitas gerhana ini diperkirakan berlangsung sekitar 83 menit, menjadikannya salah satu fase gerhana bulan yang cukup lama.
Cakupan dan Wilayah yang Bisa Menyaksikan
Gerhana bulan total kali ini akan dapat dilihat oleh sekitar 85 persen populasi dunia. Fenomena ini bisa diamati dari Asia, Australia, Afrika, hingga sebagian besar Eropa. Di Indonesia sendiri, seluruh wilayah berkesempatan menyaksikan gerhana dari awal hingga akhir, termasuk Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Cara Mengamati Gerhana
Berbeda dengan gerhana matahari yang membutuhkan kacamata khusus, gerhana bulan total aman untuk dilihat dengan mata telanjang. Masyarakat cukup mencari lokasi terbuka dengan minim polusi cahaya, seperti lapangan, bukit, atau area jauh dari keramaian kota.
Selain itu, penggemar astronomi dianjurkan untuk menggunakan teleskop atau kamera berfilter khusus agar dapat merekam momen Blood Moon dengan lebih jelas.
Gerhana dalam Perspektif Islam
Dalam ajaran Islam, gerhana bulan maupun gerhana matahari merupakan tanda kebesaran Allah, bukan pertanda kelahiran atau wafatnya seseorang sebagaimana diyakini sebagian masyarakat. Nabi Muhammad SAW menegaskan hal ini dalam hadis:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Maka apabila kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah shalat, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karenanya, umat Islam dianjurkan melaksanakan shalat gerhana (shalat khusuf) secara berjamaah di masjid. Waktu pelaksanaan shalat dimulai sejak terjadinya gerhana hingga gerhana selesai.
Selain shalat, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak:
- Dzikir dan doa untuk memohon ampunan,
- Istighfar dan introspeksi diri,
- Sedekah sebagai wujud kepedulian sosial.
Beberapa masjid di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta, telah menyiapkan agenda shalat gerhana berjamaah malam ini yang dimulai sejak fase awal gerhana parsial.
Makna Fenomena Gerhana
Secara ilmiah, gerhana bulan terjadi ketika bumi berada tepat di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi menutupi bulan. Pada fase total, cahaya matahari yang tersisa akan dibiaskan oleh atmosfer bumi dan membuat bulan tampak berwarna merah.
Fenomena ini seringkali disebut Blood Moon dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun peneliti. Namun, dalam perspektif agama, gerhana juga dipandang sebagai momentum spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Antisipasi Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi sekaligus hiburan. Namun, masyarakat juga diminta memperhatikan kondisi cuaca di daerah masing-masing. Jika langit tertutup awan atau hujan, kemungkinan gerhana tidak dapat terlihat jelas.
Ringkasan Singkat
- Jenis gerhana: Gerhana Bulan Total (Blood Moon)
- Tanggal: 7–8 September 2025
- Durasi totalitas: ±83 menit
- Waktu puncak: 01.11 WIB
- Wilayah pengamatan: Bisa dilihat di seluruh Indonesia, jika cuaca mendukung
- Cara melihat: Aman dengan mata telanjang, lebih optimal dengan teleskop/kamera
- Dalam Islam: Dianjurkan shalat gerhana, doa, dzikir, istighfar, dan sedekah
Dengan durasi yang panjang dan dapat diamati dari hampir seluruh wilayah Indonesia, gerhana bulan total malam ini bukan hanya peristiwa astronomi, tetapi juga momentum spiritual bagi umat Islam untuk mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.